Minggu, 30 Agustus 2015

TANTANGAN ZERO WASTE (#3)

Penerapan zero waste bukan bebarti tanpa kendala. Ada juga yang menaruh sampah di pot bunga, dibawah kolong lemari, dibalik pintu, dibawah tikar, bahkan menitipkannya di keranjang sepeda saya, he he. Ini namanya tantangan bukan?


Terkadang saya juga merasa bersalah setelah menegur wali murid yang membuang sampah sembarangan, "Maaf Bunda, sampahnya tanggung jawab ya, Bun!". Betapa tidak, terkadang umurnya lebih tua dari saya, atau pendidikan dan status sosialnya lebih tinggi. (feeling guilty)

Pernah beberapa kali kejadian, anak memberikan bungkus bekas makanannya sama bundanya.
Bunda : "Buang ke tempat sampah, Nak!"
Saya   : " Maaf Bunda, disini kita tidak sedia tempat sampah. Sampahnya 
              tanggung jawab masing-masing, ya!"
Bunda : (bengong dan merasa aneh)
Saya   : (selanjutnya saya cekoki dan provokatori bunda dengan zero waste
             xixixi

Tantangan yang lebih besar adalah ketika ada kegiatan lain yang diadakan dihari Ahad di sekolah, melibatkan anak-anak dijenjang sekolah yang lebih tinggi seperti SD dan SMP. Mungkin karena tingkat pendidikannya lebih tinggi, dari usia dini, jadi hasrat nyampahnya juga tinggi (maaf, saya salah ya?)

Begitu juga di sore hari ketika "anak-anak lain" atau anak-anak tetangga bermain di pekarangan sekolah. Mereka nyampah seenaknya. Jadilah saya seperti polisi sampah:), mengingatkan anak-anak itu untuk memungut dan bertanggung jawab dengan sampahnya.

So, PR saya masih banyak ya... Tetap semangaaat!! Sebarkan selalu virus zero waste!!! Allahuakbar!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar